Site icon Dinas Kesehatan Kota Malang

Pengenalan Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai dengan : 1. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari, 2. Manifestasi perdarahan (petekie, purpura, perdarahan konjungtiva, epistaksis, ekimosis, perdarahan mukosa, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hematuri) termasuk uji tourniquet (rumple leede) positif, 3. Trombositopeni (jumlah trombosit ≤ 100.000/ µl), 4. Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥ 20%), dan 5. Disertai atau tanpa pembesaran hati (hepatomegali)

DBD pada umumnya menyerang anak-anak, tetapi pada dekade terakhir ini terlihat adanya kecenderungan kenaikan proporsi pada kelompok umur dewasa.

Penyebab DBD adalah virus dengue yang sampai sekarang dikenal 4 serotipe (Dengue-1, Dengue-2, Dengue-3 dan Dengue-4), termasuk dalam group B Arthropod Born Virus (Arbovirus). Keempat serotipe virus ini telah ditemuakan di berbagai daerah di Indonesia. Hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Dengue-3 sangat berkaitan dengan DBD berat dan merupakan serotipe yang paling luas distribusinya disusul oleh Dengue-2, Dengue-1 dan Dengue-4.

Masa inkubasi DBD biasanya berkisar antara 4-7 hari.

Penularan DBD pada umumnya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. Nyamuk penular DBD ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1.000 mdpl.

Akibat penularan virus dengue antara lain :

Tanda dan gejala penyakit :

  1. Demam : penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus menerus berlangsung 2-7 hari. Panas dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 panas mendadak turun.
  2. Tanda-tanda perdarahan : perdarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk perdarahan dapat hanya berupa uji Torniquet (rumple leede) positif atau dalam bentuk satu atau lebih manifestasi perdarahan sebagai berikut : Petekie, Purpura, Ekimosis, Perdarahan konjungtiva, Epistaksis, Perdarahan gusi, Hematemesis, Melena dan Hematuri.
  3. Pembesaran hati (hepatomegali). Sifat pembesaran hati : a. Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, b. Pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit, dan c. Nyeri tekan sering ditemukan tanpa disertai ikterus.
  4. Renjatan (Syok). Tanda-tanda renjatan : a. Kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki, b. Penderita menjadi gelisah, c. Sianosis di sekitar mulut, d. Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba, dan e. Tekanan nadi menurun, sistolik menurun sampai 80mmHg atau kurang. SEBAB renjatan : karena perdarahan atau karena kebocoran plasma ke daerah ekstra vaskuler melalui kapiler yang terganggu.
  5. Trombositopeni : a. Jumlah trombosit  ≤ 100.000/ µl biasanya ditemukan diantara hari ke 3-7 sakit, b. Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai terbukti bahwa jumlah trombosit dalam batas normal atau menurun, dan c. Pemeriksaan dilakukan pada saat pasien diduga menderita DBD, bila normal maka diulang tiap hari sampai suhu turun.
  6. Gejala klinik lain : a. Gejala klinik lain yang dapat menyertai penderita DBD ialah nyeri otot, anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare atau konstipasi, dan kejang, b. Pada beberapa kasus terjadi hiperpireksia disertai kejang dan penurunan kesadaran sehingga sering di diagnosis sebagai ensefalitis, c. Keluhan sakit perut yang hebat sering kali timbul mendahului perdarahan gastrointestinal atau renjatan.

 

SUMBER : “Pencegahan Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Indonesia”, Departemen Kesehatan RI, Ditjen Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, 2005

Exit mobile version