Difteri adalah suatu penyakit bakteri akut terutama menyerang tonsil, faring, laring, hidung dengan gejala spesifik timbulnya membran. Ada kalanya menyerang selaput lendir atau kadang konjungtiva atau vagina.
Penyebab Corynebacterium diphteria (tipe gravis, mitis dan intermedius).
Bakteri membuat toxin bila terinfeksi oleh virus pembawa tox gen.
Gejala-gejala penyakit ini antara lain :
- Lesi khas sebagai suatu membran asimetrik keabu-abuan dikelilingi oleh daerah inflamasi
- Tenggorokan sakit
- Kelenjar limfe membesar & melunak.
- Adanya oedema & pembengkakan di leher pd kasus sedang & berat (BULLNECK)
- Obstruksi jalan nafas / sesak nafas
Epidemiologi penyakit ini adalah :
- Penyakit reemerging
- Pada waktu/bulan dimana temperatur lebih dingin di negara subtropis
- Menyerang pada anak dibawah 15 tahun yang belum diimunisasi. Atau pada remaja dengan riwayat tidak imunisasi.
- Reservoir : Manusia
Masa inkubasi dan penularan :
- 2-5 hari atau terkadang lebih lama
- Masa Penularan beragam, tetap menular sampai hilangnya bakteri di lesi. Biasanya berlangsung 2 minggu atau kurang.
- Carrier kronis dapat menularkan penyakit sampai 6 bulan
Kondisi Terkini Kasus Difteri di Jatim :
Hingga Bulan Juli 2016, jumlah kasus difteri di Jawa Timur mencapai 221 kasus. Jumlah kematian mencapai 3 kasus, sehingga CFR mencapai 1,3%.
Kasus difteri di Jawa Timur telah tersebar di 27 kabupaten kota dengan jumlah kematian 3 kasus. Dan kematian tersebut terjadi di 3 kabupaten kota, sehingga setiap kabupaten kota terjadi 1 kematian.
Kebijakan :
Dalam menghadapi kasus ini, semua indikasi kasus difteri (suspek, probable, komfirm) harus secepatnya dilakukan penanggulangan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Sumber : Prosedur Tetap Penanggulangan KLB Difteri, Paparan Bidang PPMK Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.