Pengecekkan Kualitas Air PDAM ~ Puskesmas Polowijen.
Yuk minimal cek kualitas air kita apakah tidak berbau, berwarna, dan berasa. Agar kita terhindar dari penyakit berbasis lingkungan
Siaran Informasi dan Edukasi (SIRINE) Puskesmas Pandanwangi.
Adapun ringkasan materi yang diberikan yaitu dengan adanya pemberian informasi tersebut diharapkan masyarakat dapat menumbuhkan kasadaran hidup sehat mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
TOSS TBC! Temukan Obati Sampai Sembuh!
Penilaian PHBS Tatanan Tempat Kerja ~ Puskesmas Ciptomulyo.
Penilaian PHBS Tatanan Tempat Kerja terdapat 8 indikator, yaitu :
1. Tidak merokok di tempat kerja,
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja,
3. Melakukan olahraga/aktifitas fisik,
4. CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun),
5. Memberantas jentik di lingkungan kerja,
6. Mengunakan sarana air bersih,
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar,
8. Membuang sampah pada tempatnya.
Diharapkan dapat meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan yang diakibatkan lingkungan kerja.
Ayo, terapkan PHBS dimulai dari saya untuk semua. Salam sehat ceria dari Puskesmas Ciptomulyo!
Supervisi Imunisasi Puskesmas Arjuno ~ Puskesmas Arjuno.
Selasa 18 Juni 2019, Puskesmas Arjuno menerima tamu dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dari program imunisasi untuk melakukan kegiatan supervisi. Tujuan dari supervisi ini adalah: memecahkan masalah program imunisasi disetiap jenjang administratif, merencanakan tindak lanjut sesuai dengan kebutuhan, dan kerjasama lintas sektor dalam peningkatan UCI desa, serta meningkatkan cakupan dan menurunkan tingkat drop out.
Dalam kegiatan ini dilaksanakan pengecekan mulai dari pencatatan stok vaksin, grafik suhu, cold chain apakah sudah sesuai dengan juknis atau tidak. Selain itu dilaksanakan DQS (Data Quality Self assesment) pada 4 kelurahan serta RCA (Rapid Convenience Assesment). DQS merupakan alat bantu yang digunakan untuk menilai kualitas sistem pencatatan dan pelaporan data hasil imunisasi. Dalam kegiatan ini dilakukan perhitungan hasil imunisasi oleh bidan wilayah dan supervisor dari provinsi. Hasilnya dari 4 kelurahan diperoleh pencatatan dikohort lebih banyak daripada yang sudah terlaporkan.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan RCA yaitu untuk mengetahui apakah seluruh sasaran imunisasi sudah mendapatkan imunisasi apa belum, apabila belum segera diberikan imunisasi. Kegiatan ini mengecek secara langsung data di Buku KIA dan anamnesa kepada ibu balita. RCA dilakukan pada 20 sasaran balita maksimal usia 36 bulan dengan kegiatan kunjungan rumah atau door to door. Dari 20 sasaran ternyata semua sudah mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwalnya, namun didapatkan ada 2 balita yang tanggal imunisasinya tidak sama.
Ayo bersama sama untuk turunkan angka kesakitan dan kematian balita dengan meningkatkan cakupan imunisasi yang merata.
~ seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat ~