Dinas Kesehatan Kota Malang

Kegiatan Puskesmas, Sabtu 29 Juni 2019

300 Kader Posyandu Hadiri Penyuluhan Kesehatan dan Halal Bi Halal Puskesmas Cisadea.

Sabtu, 29 Juni 2019 kurang lebih 300 orang kader posyandu di wilayah Puskesmas Cisadea menghadiri Penyuluhan Kesehatan dan Halal Bi Halal bersama Keluarga Besar Puskesmas Cisadea di Balai Pertemuan RW 13 Kelurahan Purwantoro pada pukul 09.00 WIB.

Acara pertama yaitu pemberian penyuluhan kesehatan oleh Kepala Puskesmas Cisadea yang kebetulan beliau adalah seorang sanitarian. Ibu Kepala Puskesmas Cisadea yaitu Ibu Kustiningtyas, SKL menghimbau agar seluruh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Purwantoro dan Blimbing untuk dapat bisa mengubah pola pikir agar tidak lagi BABS (Buang Air Besar Sembarangan) yang di alirkan di sungai.

Kegiatan ini selain memberikan informasi kesehatan sekaligus bertujuan untuk menambah keeratan dan memupuk tali silaturahmi antara sesama Kader Kesehatan dan keluarga besar Puskesmas Cisadea.

 

 

 

 

Pertemuan Pasca Posyandu Kader Posyandu Kelurahan Arjowinangun ~ Puskesmas Arjowinangun

Sabtu, 29 Juni 2019 Petugas Puskesmas Arjowinangun bersama Kader Posyandu di Kelurahan Arjowinangun melakukan pertemuan Pasca Posyandu yang membahas tentang kendala/masalah di Posyandu dan refreshing materi buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) kepada kader.

 

 

 

 

 

 

 

 

Pelaksanaan Fogging di RW 5 Kelurahan Jatimulyo ~ Puskesmas Kendalsari.

Sabtu, 29 Juni 2019, Tim Demam Berdarah Dengue (DBD) Puskesmas Kendalsari melaksanakan Fogging di RW 5 Jatimulyo. Kegiatan fogging ini adalah tindak lanjut laporan permintaan fogging RW setempat terkait meningkatnya kasus DBD di wilayahnya. Sebelum kegiatan fogging dilaksakanan harus dilakukan beberapa prosedur wajib, sebagai berikut:
1. Penyelidikan Epidemiologi pada penderita DBD dengan memeriksa kondisi lingkungan tempat tinggal penderita DBD terkait adanya sarang nyamuk.
2. Penyelidikan Epidemiologi juga dilakukan untuk menggali kemungkinan kasus baru atau kasus probable di lingkungan sekitar penderita, sekaligus menggali upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang telah dilaksanakan.
3. Sosialisasi atau penyuluhan DBD pada masyarakat setempat untuk memberikan edukasi informasi terkait DBD dan penularannya serta cara mencegah penularan DBD yang utama yaitu upaya PSN dengan melaksanakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang).
4. Pada sosialisasi, juga diberikan informasi tentang fogging.
5. Setelah adanya sosialisasi, tokoh masyarakat setempat harus berkoordinasi dengan seluruh warga apakah setuju dengan pelaksanaan fogging dan efek sampingnya, serta menentukan tanggal pelaksanaan fogging.

Upaya pencegahan penularan DBD dapat dilakukan dengan berbagai metode mulai secara biologis, kimiawi maupun fisik. Upaya biologis dapat dilakukan seperti pemberian ikan cupang pada penampungan air untuk mengurangi jentik nyamuk, upaya kimiawi dapat menggunakan obat pembunuh nyamuk, dan upaya fisik dapat dilakukan dengan memasang kelambu ataupun kasa agar nyamuk tidak masuk ke lingkungan tinggal.

Sejauh ini, upaya efektif untuk mencegah DBD adalah dengan PSN 3M plus karena dapat membunuh nyamuk hingga pada telur dan jentik nyamuk dengan menghilangkan tempat kembang biak nyamuk. Sedangkan, upaya fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa tanpa menghilangkan telur dan jentiknya.

 

~ seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat ~

Exit mobile version