Tanggal 1 Desember di seluruh dunia diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Peringatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan awareness dan kepedulian masyarakat terhadap masih tingginya kasus infeksi HIV/AIDS serta besarnya dampak HIV/AIDS pada kehidupan penderitanya. Pada tahun 2023 ini, tema yang diusung dalam peringatan Hari AIDS Sedunia adalah Bergerak Bersama Komunitas : Akhiri AIDS 2030.
Mengutip pada laman Sehat Negeriku, Kasus HIV di Indonesia meningkat di tahun 2023. Penularan kasus didominasi oleh ibu rumah tangga. Berdasarkan data Kementrian kesehatan, jumlah ibu rumah tangga yang terinveksi HIV mencapai 35%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya seperti suami, pekerja seks, dan kelompok MSM (Man sex with man).
Juru bicara Kementrian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril mengatakan, penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku sex berisiko. Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya. Penularan bis aterjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui. Dampaknya, sebanyak 45% bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV Positif.
Mengingat pentingnya permasalahan HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Kota Malang melaksanakan kegiatan Rapat Kerja Daerah Dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS dan IMS sebagai rangkaian dari Peringatan hari AIDS Sedunia Tahun 2023. Bertempat di Hotel Atria Kota Malang, kegiatan yang diselenggarakan pada Senin, 27 November 2023 ini menghadirkan berbagai unsur masyarakat dan kalangan pemerintahan yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lintas sektor terkait, fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik), dan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat dan LSM komunitas pendamping Orang Dengan HIV (ODHIV), serta organisasi keagamaan.
Rapat kerja yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST. MT. ini menghadirkan pembicara dari Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang dr. Heri Sutanto Sp.PD-KPTI, perwakilan komunitas peduli HIV/AIDS Deni Agus W.R dari WAMARAPA dan Heru Prasetyo dari Yayasan IGAMA. Dalam talkshow tersebut disajikan fakta-fakta kasus HIV/AIDS di Jawa Timur sebagai Provinsi dengan temuan kasus HIV terbesar kedua di Indonesia, sementara Kota Malang urutan kedua di Provinsi Jawa Timur, dan kasus AIDS berdasarkan jenis pekerjaan dimana jumlah kasus AIDS pada Ibu Rumah Tangga menempati posisi tertinggi ke 2 di antara jenis pekerjaan lainnya.
Rencana tindak lanjut dari adanya RAKERDA Penanggulangan HIV/AIDS tahun 2023 adalah menguatkan koordinasi antara pemerintah daerah, Lembaga kesehatan dan organisasi non-pemerintah, meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat melalui kampanya edukasi HIV/AIDS yang melibatkan tokok masyarakat, meningkatkan kualitas akses pelayanan kesehatan bagi individu yang hidup dengan HIV/AIDS, meningkatkan kompetensi staf medis dalam menangani kasus HIV/AIDS, melakukan kampanye pencegahan penularan HIV/AIDS, memberikan dukungan psikososial terhadap ODHIV, kolaborasi dengan sector swasta melalui kemitraan dengan perusahaan dan industry untuk mendukung program penanggulangan HIV/AIDS, advokasi kebijakan di tingkat yang lebih tinggi serta monitoring dan evaluasi kegiatan secara rutin, terukur dan terstruktur.