Survei Keluarga Sehat ~ Puskesmas Cisadea.
Puskesmas Cisadea kembali menurunkan beberapa petugas kesehatannya untuk melakukan survei Kelarga Sehat (survei KS) kepada masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Cisadea. Senin (30/9/19) Tim Survei KS Puskesmas melakukan Survei di RT 4 RW 7 Kelurahan Purwantoro.
Pada kegiatan survei masyarakat akan ditanya mengenai tingkat kesehatan individu, tingkat kesehatan keluarga, sumber air bersih yang digunakan, pola hidup sehat dll. Kemudian petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan tekanan darah. Selain itu, petugas juga mengecek kondisi bak kamar mandi apakah terdapat jentik atau tidak, serta pengecekan garam menggunakan iodium tes untuk mengetahui apakah garam sudah beryodium atau tidak.
Pertemuan Kader Posyandu Kelurahan Arjosari ~ Puskesmas Pandanwangi.
Senin (30/9/19) dilaksanakan pertemuan rutin kader Posyandu di Kelurahan Arjosari dengan tujuannya untuk memperbaharui informasi-informasi kesehatan dan membahas kegiatan yang dilakukan oleh kader. Kali ini, petugas kesehatan Puskesmas Pandanwangi berbagi informasi mengenai evaluasi terhadap peran lintas sektor (linsek) pada saat penilaian reakreditasi, rencana pelaksanaan survey PHBS rumah tangga, evaluasi laporan posyandu oleh bidan wilayah, serta sosialisasi mengenai pengelolaan sampah rumah tangga oleh para “klinik asuransi sampah”. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan informasi kesehatan dapat tersampaikan dengan baik kepada kader dan apabila ada saran/keluhan dapat didiskusikan bersama sama untuk menentukan alternatif pemecahan masalah.
Penanganan Kasus Malaria di Kelurahan Bandungrejosari ~ Puskesmas Janti.
Senin (30/9/19) Tim surveillans Puskesmas Janti yang terdiri dari Bidan Wilayah, PJ Kesehatan Lingkungan, PJ BDB, PJ Surveillans, dan pelaksana Promosi Kesehatan, melakukan survei di lokasi penderita Malaria di wilayah Kelurahan Bandungrejosari. Berdasarkan hasil survei diketahui keluarga penderita Malaria sudah melakukan penanganan dengan membawa pasien cek kesehatan di Rumah Sakit Tentara (RST) karena mengalami gejala seperti muntah, mengigil, demam, dan pusing.
Untuk pengobatan, penderita tersebut telah mendapatkan obat anti malaria dari pihak Pemerintah Papua. Petugas Puskesmas juga turut melakukan tugasnya antara lain melakukan pengkajian terhadap kasus, pelaporan, dan survey lokasi rumah penderita. Kemudian dilakukan abatisasi dan pemberian abate pada rumah yang memiliki jentik nyamuk. Diharapkan dengan penemuan kasus sedini mungkin dapat mencegah risiko penyebaran kasus malaria di Kota Malang.
Malaria yang telah menjadi endemik di wilayah Papua telah menyerang banyak warga papua, tak terkecuali pula menyerang warga pendatang yang tinggal disana pula. Salah satunya adalah seorang warga yang tinggal di Kelurahan Bandungrejosari. Setelah kurang lebih 8 bulan tinggal di Papua dan melakukan banyak aktifitas yang membuat daya imun menurun, warga tersebut akhirnya terkena malaria.
~ seksi promosi dan pemberdayaan masyarakat ~