Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, ibu dan anak mendapatkan prioritas khusus. Penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu penting untuk dilakukan pemantauan. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka dalam menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
Seperti kita ketahui bersama bahwa salah satu target SDG’s (Sustainable Development Goals) 2016 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu yaitu 70 per 100.000 Kelahiran Hidup, menurunkan Ang ka Kematian Neonatal yaitu 12 per 1000 Kelahiran Hidup (Target RPJMN 2010-2014 : 24 per 1000 Kelahiran Hidup) dan menurunkan Angka Kematian Balita yaitu 25 per 1000 Kelahiran Hidup.
Di Kota Malang Jumlah Kematian Ibu tahun 2021 yaitu 41 kasus dimana naik dari tahun 2020 yaitu 9 kasus. Peningkatan ini terjadi pada bulan Juni-Agustus 2021 dimana pada bulan tersebut terjadi gelombang ke 2 Covid-19. Penyebab kematian ibu di Kota Malang antara lain preeklampsia/ eclampsia 4 kasus, Jantung 1 kasus, TB 2 kasus, Pneumonia 1 kasus, Perdarahan 1 kasus, Infeksi 1 kasus dan Covid-19 31 kasus.
Sementara itu, kematian neonatal tahun 2021 yaitu 40 kasus. Dimana penyebab kematian antara lain BBLR 14 kasus, Asfiksia 13 kasus, Kelainan Bawaan 7 kasus, sepsis 2 kasus dan penyebab lain-lain 4 kasus. Untuk kematian bayi 0-11 bulan Tahun 2021 yaitu 52 kasus.
Di Tahun 2022 Kota Malang masuk dalam 120 kabupaten/kota Lokus AKI dan AKB. Oleh karena itu perlunya sinergi dari semua sektor, tidak hanya dari sector Kesehatan saja. Diperlukan dukungan dari Pemerintahan, sektor Pendidikan dan organisasi profesi untuk mewujudkan zero kematian ibu dan bayi di Kota Malang. Oleh karena itu diharapkan dengan diselenggarakannya pertemuan ini dapat kita temukan formulasi untuk mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi di Kota Malang.
Rabu, 23 Februari 2022 lalu Dinas Kesehatan Kota Malang melalui Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat melakukan pertemuan lintas sector dengan topik Pertemuan Upaya Penurunan AKB Dan AKB Sub Kegiatan Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di Hotel Atria Malang. Mengundang lintas sector kait seperti Kementrian Agama, Dinsos P3AP2KB, Dinas Pendidikan, IBI Cabang Kota Malang, Camat se-Kota Malang, TP-PKK Kota Malang, TP-PKK kecamatan se-Kota Malang, Puskesmas, rumah sakit dan klinik kesehatan, kegiatan ini diisi oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia).
Pertemuan ini membahas mengenai pemantapan pelaksaan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) untuk strategi penurunan AKI dan AKB di Kota Malang, tindak lanjut penanganan kasus maternal dan neonatal di Kota Malang. Dengan bahasan tersebut tentu saja diharapkan para peserta baik dari sector kesehatan dan sector terkait dapat lebih memahami bagaimana strategi yang tepat untuk menurunkan AKI dan AKB yang disesuaikan dengan karakter permasalah dan masyarakat yang ada di Kota Malang.
